Rasa Kemanusiaan di Masa Pandemi

Oleh: Ni Komang Warni

Mayra, siswi cantik yang selalu ceria dan bersemangat, kini duduk termenung di meja belajar di kamarnya, dengan wajah lelah dan mata sayu. Sambil memainkan pulpennya ia bertanya – tanya, kapan pandemi Covid-19 akan berakhir? Bagaimana kalau pandemi Covid-19 tidak berakhir? Semua beban pertanyaan yang belum ada jawaban itu, sangat mengganggu pikiran dan perasaannya.

Pandemi Covid-19 tidak hanya merugikan para pekerja, yang harus kehilangan pekerjaannya. Tapi juga siswa-siswi yang harus belajar dari rumah secara online atau disebut juga dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Hal ini hampir dirasakan oleh semua siswa dan siswi, salah satunya Mayra, seorang siswi SMA yang harus belajar dari rumah untuk mematuhi kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Selamat siang pemirsa, kasus pasien Covid-19 kian hari semakin meningkat. Selalu patuhi himbauan pemerintah untuk selalu dirumah, wajib memakai masker bila keluar rumah, dan selalu menjaga jarak minimal 1 meter. Pemakaian masker adalah salah satu upaya yang bisa kita dilakukan untuk terhindar dari Covid-19. Maka dari itu kita wajib selalu pakai masker kemanapun kita pergi.

Suara berita itu terdengar dari TV di ruang tamu. Mayra yang mendengar berita itu langsung beranjak dari tempat duduknya, dan bergegas pergi ke ruang tamu. Mayra sangat sedih melihat apa yang di tayangkan di TV, ternyata masih banyak orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Sehingga kasus Covid-19 semakin meningkat, melihat berita itu Mayra berpikir akan membantu masyarakat, dengan cara memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan.

Dddrrrttt, ddrrrttt………..

Tiba-tiba ada suara ponsel yang berbunyi, itu adalah suara ponsel Mayra. Mayra memalingkan pandangannya dari TV, dan langsung mengambil ponsel untuk menerima panggilan. Ternyata yang menelepon adalah sahabatnya Rical.

“Halo” ucap Mayra setelah mengangkat telepon.

“Halo Mayra, apa kabar?

“Aku baik-baik aja.”

“Syukur kalau begitu, apa kamu sudah nonton berita yang di tayangkan di TV hari ini?”

“Iya, sudah Rical.” Jawab Mayra dengan sedikit nada sedih.

“ Kira-kira apa kamu punya ide untuk membantu  masyarakat agar mau mematuhi protokol kesehatan?”

“Iya, aku punya ide.” Mayra pun menjelaskan idenya kepada Rical.

 Dalam mendukung upaya yang dilakukan pemerintah, kita bisa menggunakan pendekatan dengan  turun ke lapangan seperti ke pasar-pasar, untuk memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan kepada penjual dan pembeli. Dan juga memberikan alat perlindungan seperti masker, hand sanitizer, dan face shield.

“Apa kamu yakin dengan begitu mereka akan mau mematuhi protokol kesehatan?”

“Kita akan berusaha sebisa mungkin untuk menggunakan bahasa yang paling mudah dimengerti dan bahasa-bahasa lokal supaya lebih mudah ditangkap. Memang untuk mengubah perilaku masyarakat sangatlah tidak mudah, karena setiap orang akan mengubah perilakunya jika sesuai dengan persepsi yang diyakininya.” Jelas Mayra kepada Rical.

Karena sedang sibuk, Rical pun memutus panggilan dengan Mayra. Kemudian Mayra langsung pergi kekamarnya, dan berpikir apa saja yang perlu di siapkan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat. Mayra berencana untuk memulai edukasi itu di hari minggu yang akan datang. Ia pun mulai mencatat hal-hal apa saja yang perlu ia siapkan sejak hari itu, agar saat edukasi di mulai tidak ada hal-hal yang terlupakan.

 Kampanye gerakan menggunakan masker tidak bisa dilakukan Mayra sendirian. Mayra berpikir akan meminta bantuan kepada anggota pramuka disekolahnya, dia berencana hanya akan mengajak 10 orang saja agar tidak menimbulkan kerumunan.

Sejak hari itu, Mayra mulai menghubungi teman-teman yang mau ia ajak untuk memberikan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat. Dari sekian teman-teman yang ia hubungi, hampir semua mau ikut melakukan edukasi protokol kesehatan itu. Hal itu sangat membuat Mayra bangga kepada teman- temannya, karena anak-anak pramuka generasi bangsa Indonesia memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama manusia. Hal inilah yang perlu tertanam dalam setiap orang, karena memiliki sifat kepedulian yang tinggi merupakan suatu kewajiban semua insan manusia.

Kegiatan kepramukaan sangat penting, supaya seluruh manusia Indonesia  mempunyai ketahanan diri dan tidak kehilangan identitas sebagai warga Negara Indonesia. Identitas dengan budaya yang penuh rasa persaudaraan dan kegotongroyongan.

Perilaku Mayra dan teman- temannya adalah salah satu wujud dari Dasa Dharma Pramuka. Yang paling menonjol adalah Dasa Dharma ke- lima, yaitu rela menolong dan tabah. Para anggota pramuka harus saling membantu dan menolong yang sedang kesusahan, mereka harus selalu sigap dan menolong tanpa pamrih. Mereka juga harus selalu tabah, dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian yang di hadapi dengan terus semangat.

Hari demi hari sudah terlewati, dan hari minggu pun sudah tiba. Hari itu adalah hari pertama Mayra dan teman- temannya, melakukan edukasi mengenai protokol kesehatan kepada masyarakat. Sebelum mereka menjalankan tugas masing- masing, Mayra memimpin doa agar kegiatan dihari itu, dapat berjalan dengan lancar. Setelah itu mereka mengucapkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, yang di pimpin oleh Mayra dan di ikuti oleh teman- temannya. Sebagai wujud bangga menjadi anak pramuka Indonesia.

Mayra dan teman- temannya lalu berangkat pergi ke pasar, disana mereka mulai menyebar di daerah sekeliling pasar, mereka juga sudah mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan perlengkapan lainnya. Di samping memberikan edukasi, mereka juga memberikan masker kepada masyarakat yang tidak memakai masker.

Memberikan edukasi kepada masyarakat supaya mau mengikuti protokol kesehatan, ternyata tidak semudah Mayra dan teman- temannya pikirkan. Mereka sampai kewalahan, bagaimana cara menjelaskan pentingnya mematuhi protokol kesehatan, kepada masyarakat demi keselamatan kita bersama.

 Tapi perjuangan untuk mengatasi pandemi Covid-19 adalah prioritas nomor satu, bagi Mayra dan teman- temannya. Oleh karena itu, mereka tidak pernah menyerah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Keputusan hidup dan mati tidak hanya dibuat oleh para dokter dan perawat, tetapi oleh kita masing- masing saat kita berupaya menjaga jarak satu dengan yang lainnya ( physical distancing ).

Hal lain yang membuat Mayra semakin semangat adalah ketika dia membaca penggalan pidato yang dibacakan Presiden RI, yaitu Ir. Soekarno pada Apel besar 14 Agustus 1961, di hadapan sekitar 10.000 anggota pramuka. Yang mana pidato itu berbunyi.

“Binalah dirimu! Dan setiap Pramuka Indonesia, menjadi patriot Indonesia yang berwatak ksatria dan berjiwa serta bertindak sesuai dengan Pancasila. Patriot Indonesia yang dengan teladan perbuatannya menjadi pandu Indonesia, yang menunjukkan jalan ke arah yang baik kepada masyarakat dan kepada diri sendiri.

Berusahalah sehebat- hebatnya untuk mengembangkan dan meluaskan gerakan kita. Sampai pada suatu ketika setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik mahasiswa yang di kota maupun yang mengembala kerbau di desa, dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan Aku Pramuka Indonesia.”

Setelah membaca penggalan pidato Ir. Soekarno tersebut, rasanya semangat Mayra dan teman- temannya berlipat ganda. Diakui, pandemi Covid-19 memaksa masyarakat, khususnya pelajar dan pramuka untuk beraktivitas di rumah. Namun, bukan berarti mereka mesti menjadi kaum “rebahan”.  Apalagi, pandemi juga sudah berlangsung setahun lebih. Sehingga kita pramuka diharapkan tidak putus asa, tetap kreatif, dan inovatif dalam beraktivitas.

Sesuai dengan dengan filosofis Tri Satya dan Dasa Dharma gerakan pramuka telah menunjukkan bukti terutama pada saat pandemi ini. Mereka saling bahu membahu memberikan kontribusinya baik fisik maupun nonfisik untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19.

Kita harus bangga menjadi bagian dari Pramuka Indonesia, sebagaimana diketahui dalam UU Republik Indonesia No. 12 Tahun 2020 disebutkan bahwa tujuan gerakan pramuka adalah membentuk setiap anggota pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, dan menjunjung tinggi nilai- nilai luhur bangsa.

Profil Singkat Sekolah

Mewujudkan pendidikan yang berkualitas melalui pengembangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mempersiapkan peserta didik memasuki studi lanjut di perguruan tinggi secara intensif, berkelanjutan dan berjenjang setiap tahun​

Hubungi Kami

Peta Lokasi

Copyright ©2021 SMA NEGERI 1 RENDANG. Design and Developed with ♥ by IT RENSMA